REPUBLIKA.CO.ID, PBB--Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Navi Pillay mengungkapkan, jumlah korban tewas akibat perang saudara di Suriah kini mendekati 70.000 orang.
Pillay mengumumkan bulan lalu korban telah mencapai 60.000 orang. "Angka itu sekarang mungkin mendekati 70.000," kata Pillay saat bertemu dengan Dewan Keamanan mengenai perlindungan penduduk sipil dalam konflik Selasa (12/2).
Menurut Pillay, kurangnya konsensus tentang Suriah dan kelambanan yang dihasilkan telah menjadi bencana dan warga sipil di semua sisi telah membayar harganya. Pillay mengecam perbedaan pendapat di Dewan Keamanan atas konflik selama 23 bulan.
"Kami akan dinilai terhadap tragedi yang telah berlangsung di depan mata kita. Dewan ini, serta orang-orang dari kita dalam posisi penting di dalam PBB, akan ditanya apa yang kita lakukan?" katanya mengingatkan.
Rusia, sekutu terakhir Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan China telah menggunakan kekuatan mereka sebagai anggota tetap Dewan Keamanan tiga kali memblokir resolusi yang akan hanya mengancam sanksi atas konflik.
Pillay mengimbau agar perang sipil dirujuk ke Pengadilan Pidana Internasional. "Ini akan mengirim pesan yang jelas kepada pemerintah dan oposisi bahwa akan ada konsekuensi atas tindakan mereka, dan bisa sangat efektif untuk pencegahan yang signifikan," kata komisioner HAM PBB yang vokal itu.
n