Rabu 13 Feb 2013 13:32 WIB

Majelis Syuro PKS Pertanyakan Soal Daging Sapi

majelis syuro PKS
Foto: Republika/Syakir
majelis syuro PKS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera sempat mempertanyakan soal mahalnya daging sapi di pasaran.  Di sisi lain, beredar daging babi dalam bentuk bakso yang dijual dengan harga murah. 

Hal tersebut dilakukan majelis tertinggi di partai dakwah itu sebelum terjadinya pertemuan di Hotel Aryaduta, Medan, Sumatera Utara, 10-11 Januari 2013.

Kuasa hukum Luthfi Hasan Ishaaq, Zainudin Paru mengungkapkan, Majelis tertinggi di partai dakwah itu mempersoalkan masalah tersebut karena dinilai merugikan umat islam.

Oleh karena itu, majelis syuro memanggil langsung Menteri Pertanian Suswono dan LHI yang masih berstatus Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Panggilan tersebut langsung berasal dari Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin.

"Banyak ormas islam datang ke PKS buat tanya soal daging ini. Masa menkonya dari partai islam terus mentannya dari PKS membiarkan kejadian ini,"ungkapnya, saat dihubungi RoL di Jakarta, Rabu (13/2).

Suswono ketika itu menjelaskan, sebenarnya Indonesia sudah mampu swasembada sapi. Akan tetapi, banyak permainan di kalangan pengusaha yang mempermainkan harga.

Hanya, rupanya ada data berbeda dari mantan ketua asosiasi perdagingan dan mantan Dirut PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman yang menyebutkan bahwa memang terjadi kelangkaan sapi.

Untuk mengklarifikasi hal tersebut, maka digelar pertemuan di Medan. Selain Elizabeth, turut hadir Ahmad Fathanah dan mantan Ketua Umum Asosiasi Benih Indonesia Elda Devianne Adiningrat.

Menurutnya, Medan dipilih lantaran bertepatan dengan deklarasi pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi. PKS menjadi partai yang mengusung  pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut pada pemilihan umum kepala daerah Sumatera Utara.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement