REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo beredar sebagai calon pengganti Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Jendral yang sebentar lagi akan pensiun dari TNI dinilai berpeluang menjadi ketua umum partai pemerintah itu. Isu tersebut tak ditampik oleh anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman.
Menurut Hayono, kemungkinan Pramono Edhie menjadi Ketum sangat terbuka. "Siapapun dia, termasuk Pramono Edy dipilih secara demokratis, ya itulah ketum kita," kata Hayono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/2).
Meski demikian, Hayono memastikan mekanisme penggantian ketua umum hanya akan melalui kongres. "Yang memilih kongres. Tapi saya ingin tahu dulu apa pertimbangannya menjadi Pramono Edy menjadi ketum PD," katanya.
Menurutnya, kongres luar biasa (KLB) dapat dilakukan berdasarkan dua pilihan. Pertama, Majelis Tinggi partai dapat melakukan rapat pimpinan dengan ketua DPD-DPD dan berbagai unsur di partai untuk membentuk karateker. Kedua, bisa melalui KLB sekaligus konsolidasi partai.
"Pilihan mana yang diambil, tergantung kebutuhan," kata Hayono. Sepengetahuan Hayono, Pramono Edhie akan pensiun tahun depan, saat berusia 58 tahun.
"Tapi apakah pensiunnya dipercepat, saya juga tak tahu. Kalau memang beliau mau menjadi Ketum PD, saya belum bisa berkomentar," kata Hayono.