REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak pada Rabu (13/2) menggelar pertemuan dengan Kepala Pentagon Leon Panetta yang isunya berfokus kepada konflik Suriah dan program nuklir Iran.
Menurut pejabat AS, seperti laporan AFP, pertemuan itu digelar segera setelah dilakukannya serangan udara Israel terhadap Suriah. Serangan itu yang memicu perdebatan kembali terkait opsi untuk mempersenjatai pemberontak Suriah dan kekhawatiran terkini tentang program nuklir Iran.
Pertemuan di Washington antara kedua pejabat yang bakal mengundurkan diri dari posisinya itu merupakan kali kedua di tahun ini.
Wakil Kepala Staf Gabungan AS, Laksamana James Sandy Winnefeld, juga ikut dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa waktu setempat, kata pejabat.
Selama kunjungannya, Barak juga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah dan intelijen. Tetapi pejabat pertahanan itu tidak merinci diskusi yang berlangsung antara keduanya. Sehari sebelum kunjungan Barak ke AS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan Iran kini semakin dekat untuk menyeberangi "garis merah" untuk dapat membuat sebuah senjata nuklir.
Pertemuan Pentagon itu juga merupakan tindak lanjut atas pengakuan Panetta pekan ini terkait isu yang menyebutkan dia dan sejumlah pejabat tinggi lainnya setuju untuk mempersenjatai pasukan oposisi Suriah, tetapi gagal terealisasi usai perdebatan di Gedung Putih.
Media Israel menyebutkan bahwa Utusan Pribadi Netanyahu, Yitzhak Molcho, juga dijadwalkan tiba di ibu kota AS pada pekan ini guna menyiapkan kunjungan Obama, bersama dengan Penasihan Keamanan Nasional Israel, Yaakov Amidror.
Barak yang telah menjabat posisi penting dalam karirnya di Israel, telah mengumumkan rencana untuk pensiun dari politik menyusul pemilihan umum pada Januari. Sementara Panetta juga akan mundur dari posisinya sebagai Menteri Pertahanan setelah Senat AS menyetujui pilihan Obama untuk pos tersebut, Chuck Hagel.