Kamis 14 Feb 2013 12:15 WIB

Hamas Masukkan Bahasa Ibrani ke Kurikulum Sekolah

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Karta Raharja Ucu
Bahasa Ibrani
Foto: theglobeandmail.com
Bahasa Ibrani

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dalam sebuah kelas, seorang anak mengacungkan tangan ketika seorang guru, Moussa Ziara, meminta seorang dari belasan murid untuk maju kedepan. Anak itu menulis dengan kapur huruf-huruf Ibrani. Teman-temannya kemudian bertepuk tangan memberikan apresiasi.

Ini bukanlah pemandangan biasa. Sesuatu tidak biasa terjadi. Anak-anak Palestina mempelajari bahasa negara Israel yang membantai mereka, bahasa musuh mereka, Ibrani. Sekitar 750 murid di sekolah-sekolah Hamas mulai mempelajari Bahasa Ibrani.

Program ini dijadikan Hamas sebagai program utama pendidikan dan akan terus dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. Ini adalah yang pertama kali terjadi sepanjang dua dekade. Bahasa Israel ini masuk dalam kurikulum.

Universitas Islam Gaza telah melahirkan 19 alumni bidang Sastra Ibrani. Mereka nantinya akan mengajarkan bahasa tersebut di sekolah-sekolah pemerintah.

Direktur kurikulum di Departemen Pendidikan, Somayia al-Nakhala menjelaskan mengapa Hamas memasukkan bahasa Ibrani ke dalam kurikulum. "Lebih baik mengetahui apa yang Israel fikirkan dan katakan, ketimbang tidak tahu apa-apa. Kami harus mengetahui bahasa tetangga kami, atau musuh kami," sebut dia.

Warga Gaza mengonsumsi produk-produk Israe. Saat sakit mereka menggunakan resep obat Israel, dan tak jarang menonton program televisi Israel lewat satelit serta mengakses situs Israel.

"Kami terhubung ke Israel. Namun, Politik berbeda dari praktis," selorohnya.

Dalam 20 tahun terakhir, ribuan warga Gaza bekerja sebagai buruh atau bekerja di pabrik Israel. Bahasa Ibrani digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Tak sedikit Dokter Palestina bekerja di rumah sakit Israel, pengusaha Gaza berkomplot dengan rekan-rekan mereka di Israel dalam ekspor dan impor. Beberapa nara pidana mempelajari bahasa Ibrani di penjara-penjara Israel.

Sayangnya, Gaza semakin terisolazssi, pascamembentuk Pemerintah Otoritas Palestina pada 1994. Bom bunuh diri atau intifada kedua dan lahirnya Hamas sebagai faksi yang berkuasa di Gaza, membuat jumlah pengguna bahasa Ibrani menyusut. Untuk itu, Hamas mencoba membangkitkan kembali penggunaan bahasa Ibrani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement