REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkuaknya pernikahan tersangka simulator SIM Irjen Djoko Susilo, mengundang komentar dari Pengamat Kepolisian Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar. Menurutnya, secara personal Djoko telah mencederai citra Polri dan merusak wibawa atasan.
Bambang menilai perbuatan tersebut tidak sepatutnya dilakukan seorang jenderal polisi. Ia mengatakan seorang jenderal polisi seharusnya memberikan ketauladanan yang baik agar disegani dan ditiru bawahan.
"Secara organisasi ada kelemahan dalam pembinaan personel atau pengawasan di lingkungan Polri," ujarnya kepada Republika, Kamis (14/2).
Bambang juga menduga tindakan serupa tidak hanya dilakukan Djoko. Tidak menutup kemungkinan ada petinggi atau anggota polisi lainnya, terutama yang berlimpah kekayaan, melakukan hal yang sama. Kapolri, imbuh Bambang, perlu melakukan penertiban ke dalam Polri dan mengimbau masyarakat yang mengetahui hal serupa agar melaporkannya.
"Adanya penyimpangan tersebut Kapolri harus mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang melanggar," katanya.
Djoko dikabarkan menikahi finalis Putri Solo 2008 Dipta Anindita. Dipta diperiksa KPK sebagai saksi kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat Djoko.