Kamis 14 Feb 2013 16:02 WIB

Asah Kemampuan, Polri-Jepang Latihan Bersama

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Dirpol Air
Dirpol Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan kerja sama lintas negara dengan Jepang pada Kamis (14/2).

Kerja sama kali ini melibatkan Direktorat Polisi Air Polri dengan Japan Cost Guard (JGC). Kedua kekuatan keamanan antar-dua negara ini melakukan latihan bersama di perairan laut Utara Jawa Indonesia.

"Kami ingin aspek kemaritiman Polri semakin tangguh, dan pelatihan bersama ini adalah momen yang tepat," kata Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabrhakam) Polri Komjen Oegroseno di atas kapal pelatihan perang Polri Kamis (14/2).

Dia mengatakan, kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengasah kemampuan penangangan aksi kriminal di lautan. Oegroeseno menambahkan, pemerintah Jepang sudah lama memandang positif pada kekuatan Pol Air yang dimiliki Polri. Tak heran, Jepang datang untuk berkeinginan mempererat tali kerja sama pengamanan laut bersama Polri.

Jenderal bintang tiga ini berharap, lawatan pasukan keamanan laut Jepang ini memberikan pengalaman berharga untuk Polri. Terlebih menurutnya, satuan Pol Air masih membutuhkan praktek nyata dalam menjaga keamanan perairan. "Wilayah kita relatif aman dari bentuk kejahatan perompak. Tapi demi antisipasi latihan ini tak salah bila dilakukan," kata dia.

Direktur Pol Air Polri, Brigjen Imam Budi Supeno, menambahkan dalam rangkaian acara yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB ini dilakukan simulasi antar perompak. Tak kurang dari dua puluh personil Pol Air terbaik dan sarananya pun dikerahkan.

Satu kapal Baladewa-8002, satu Helikopter NBO-105 Pol udara, dan tiga sea Rider (kapal motor penjelajah) diturunkan Polri. Sebuah kapal induk PLH 31 Shikizima diturunkan dalam simulasi ini. Selain itu, satu Helikopter Super Puma dan sejumah sea rider juga mereka terjunkan.

"JGC adalah salah satu yang terbaik di Asia Pasifik, latihan ini betul-betul dapat mengasah kemampuan Dir Pol Air," kata dia. JGC sendiri adalah unit pengamanan pantai dan laut yang berad dibawah komando Kemenkumham Jepang. Berdiri mandiri sejak 1948, mereka menjadi satuan pertama yang dihubungi oleh pemrintahnya bila ada kapal asal Jepang yang dibajak di suatu wilayah.

Sadar keamanan warganya juga tergantung pada sistem pengamanan negara lain, JGC rutin melakukan kerjasama dengan pemerintah tetangga. Kini, mereka kerap berlabuh diperairan Singapura guna mengawasi lalu lintas transportasi kapal-kapal asal Jepang yang pulang pergi ke Australia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement