REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bukan sekali dua kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan jajaran kementerian/lembaga untuk hati-hati dengan upaya kongkalikong yang mungkin terjadi.
Apalagi, beberapa kasus belakangan memperlihatkan adanya dugaan kongkalikong untuk meloloskan program tertentu di kementerian/lembaga. Ia meminta agar jajarannya bisa mencegah potensi tersebut secara serius.
“Saya mengingatkan saja, cegah kementerian dan lembaga di mana saudara memimpin dari infiltrasi dan penetrasi dari pihak manapun yang bisa menimbulkan permasalahan,” katanya saat membuka sidang cabinet paripurna yang membahas tentang evaluasi RPJMN (rancangan pembangunan jangka menengah nasional) di Kantor Presiden, Kamis (14/2).
Menurutnya, infiltrasi bisa berasal dari parlemen, luar parlemen, dunia bisnis, ataupun oknum dalam tubuh kementerian/lembaga itu sendiri. Karena itu, Presiden meminta agar jajaranya tidak main-main. “Cegah, cegah, dan cegah,” katanya.
Jangan sampai, lanjut dia, urusan yang kecil menjadi pemberitaan media massa berhari-hari. Apalagi sampai membuat pekerjaan yang utama dan besar dilalaikan. Ia pun sempat menyinggung pemanggilan Menteri Pertanian, Suswono terkait dugaan importasi daging sapi.
Kasus tersebut memang melibatkan anggota DPR yang juga Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Tak hanya itu, kasus ini juga diduga melibatkan PT Indoguna yang disebut-sebut sedang bergerilya untuk meminta tambahan kuota daging impor.
Menurutnya, pemanggilan Mentan tak lain untuk memastikan bahwa kebijakan regulasi, manajemen, dan program berjalan sesuai koridor.
“Saya kemarin mengundang menteri pertanian, sehubungan dengan insiden yang terjadi yang mengait pada sektor pertanian. Kewajiban saya sebagai presiden adalah memastikan bahwa kebijakan regulasi, manajemen, perintah-perintah saudara dan arahan saudara sebagai menteri lurus dan benar. Itu wilayah yang saya sangat peduli,” katanya.