Kamis 14 Feb 2013 16:15 WIB

SBY Ingatkan Jajarannya Cegah Kongkalikong

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bukan sekali dua kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan jajaran kementerian/lembaga untuk hati-hati dengan upaya kongkalikong yang mungkin terjadi.

Apalagi, beberapa kasus belakangan memperlihatkan adanya dugaan kongkalikong untuk meloloskan program tertentu di kementerian/lembaga. Ia meminta agar jajarannya bisa mencegah potensi tersebut secara serius.

“Saya mengingatkan saja, cegah kementerian dan lembaga di mana saudara memimpin dari infiltrasi dan penetrasi dari pihak manapun yang bisa menimbulkan permasalahan,” katanya saat membuka sidang cabinet paripurna yang membahas tentang evaluasi RPJMN (rancangan pembangunan jangka menengah nasional) di Kantor Presiden, Kamis (14/2).

Menurutnya, infiltrasi bisa berasal dari parlemen, luar parlemen, dunia bisnis, ataupun oknum dalam tubuh kementerian/lembaga itu sendiri. Karena itu, Presiden meminta agar jajaranya tidak main-main. “Cegah, cegah, dan cegah,” katanya.

Jangan sampai, lanjut dia, urusan yang kecil menjadi pemberitaan media massa berhari-hari. Apalagi sampai membuat pekerjaan yang utama dan besar dilalaikan. Ia pun sempat menyinggung pemanggilan Menteri Pertanian, Suswono terkait dugaan importasi daging sapi.

Kasus tersebut memang melibatkan anggota DPR yang juga Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Tak hanya itu, kasus ini juga diduga melibatkan PT Indoguna yang disebut-sebut sedang bergerilya untuk meminta tambahan kuota daging impor.

Menurutnya, pemanggilan Mentan tak lain untuk memastikan bahwa kebijakan regulasi, manajemen, dan program berjalan sesuai koridor.

“Saya kemarin mengundang menteri pertanian, sehubungan dengan insiden yang terjadi yang mengait pada sektor pertanian. Kewajiban saya sebagai presiden adalah memastikan bahwa kebijakan regulasi, manajemen, perintah-perintah saudara dan arahan saudara sebagai menteri lurus dan benar. Itu wilayah yang saya sangat peduli,” katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement