Kamis 14 Feb 2013 23:44 WIB

115 Perawat Indonesia Ikuti Pelatihan di Singapura

Rep: Fenny Melisa/ Red: Djibril Muhammad
Seorang perawat saat bertugas merawat pasien (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Seorang perawat saat bertugas merawat pasien (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 115 perawat Indonesia mengikuti pelatihan di Nanyang Politechnic International, Singapura.

Kepala Badan PPSDM Kemenkes (BPPSDMK), Untung Suseno, menuturkan pengiriman ratusan perawat dari 13 institusi kesehatan pada pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawat Indonesia. 

"Pengiriman perawat Indonesia ini dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat Indonesia," ujar Untung, Kamis (14/2).

Menurut Untung saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu membutuhkan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkompeten. Apalagi, lanjut Untung, peluang masuknya tenaga kesehatan asing akibat globalisasi menuntut kemampuan perawat Indonesia semakin handal. 

"Saat ini yang diperlukan adalah clinical instructur, tenaga perawat di rumah sakit dan politeknik kesehatan yang berkompten sesuai standar internasional," tuturnya.

Untung mengungkapkan pelatihan 115 perawat Indonesia di Singapura sudah dimulai sejak 2009 silam melalui penandatanganan MOU antara BPPSDMK dengan Alexandra Health. "Program ini dilaksanakan selama tiga tahun, dalam bentuk 'training of trainer' dan pelatihan berbasis kompetensi," kata Untung.

Untuk menjelaskan selama berada di Nanyang Politechnic International, para perawat Indonesia akan mendapatkan tujuh program pelatihan yaitu executive nursing management; nursing update program yang terdiri dari wound management, gerontology nursing, simulation based learning; serta trainer of trainer yang terdiri dari nursing pendagogy, medical surgical nursing, dan orthopedic nursing

"Pelatihan dilakukan bertahap sampai dengan April 2013," kata Untung.

Pelatihan bagi perawat yang sudah berjalan sejak 2009 tersebut juga memberi pengalaman khusus bagi para pesertanya. Seperti yang diungkapkan dosen Politeknik Kesehatan Makassar, Iwan yang mengikuti Program Pelatihan Pembaharuan Keperawatan Bidang Manajemen Luka di Singapura.

Ia menuturkan teknik-teknik baru dalam manajemen luka ia dapatkan saat mengikuti pelatihan. "Di Singapura kami mempelajari teknik-teknik baru dalam bidang manajemen luka," katanya.

Direktur Nanyang Politechnic International, Foong Tze Foon menuturkan tidak hanya pemberian pelatihan teknik baru dalam manajemen perawatan, para perawat Indonesia juga diajak mengunjungi rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan serta berinteraksi langsung dengan praktisi kesehatan Nanyang Politechninc International. "Mereka saling bertukar metode," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement