REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta maaf kepada masyarakat atas nama PLN dan Pemerintah Provinsi Gorontalo terkait terjadinya pemadaman listrik di wilayah Gorontalo beberapa hari terakhir.
"Saya sangat memohon maaf bila pemadaman listrik telah menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat", ujar Rusli, Jumat (15/2).
Gubernur menuturkan bahwa saat beban puncak, Gorontalo membutuhkan pasokan listrik sebesar 55 Mega Watt. Sementara yang bisa disediakan oleh pihak PLN baru mencapai 45 Mega Watt.
Untuk kekurangan sebanyak 10 Mega Watt, sudah dilakukan kerjasama sistem interkoneksi dengan PLN Manado, yang berada di Lopana, Amurang, Sulawesi Utara, sehingga kekurangan tersebut sudah bisa dipenuhi.
"Tetapi beberapa hari yang lalu, di wilayah tersebut terjadi longsor yang menyebabkan salah satu tower roboh, sehingga menyebabkan pasokan listrik ke Gorontalo menjadi terhambat", jelas Gubernur.
Menindaklanjuti hal tersebut, ia melakukan pengecekan langsung ke pihak PLN Manado dan Gorontalo.
"Dari laporan pihak PLN, bahwa perbaikan tower tersebut membutuhkan waktu selama 14 hari", lanjutnya. Oleh karena itu, dalam waktu 14 hari tersebut, gubernur memohon kesabaran masyarakat apabila terjadi pemadaman secara bergilir.
Ia mengakui sejak terjadi pemadaman,dirinya menerima banyak pesan singkat berisi keluhan masyarakat, bahkan mempertanyakan kinerja gubernur dalam penyediaan listrik.
Meski demikian, Rusli menegaskan bahwa pemadaman ini tidak ada unsur kesengajaan dari pemerintah dan PLN.