Jumat 15 Feb 2013 15:04 WIB

Ulama Mesir: Rayakan Valentine Sama dengan Zina

Rep: Hannan Putra/ Red: Fernan Rahadi
Hari Valentine (ilustrasi).
Foto: make1click.com
Hari Valentine (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perayaan Valentine yang jatuh pada 14 Februari kemarin menuai banyak kecaman dari berbagai tokoh ulama. Valentine yang disebut-sebut sebagai hari kasih sayang tersebut malah dijadikan ajang bagi muda-mudi untuk melakukan maksiat.

Salah satu kecaman tersebut datang dari tokoh salafi di Mesir, Syaikh Ahmad Mahmud Abdullah. Dalam pernyataannya dua hari lalu, ia menyampaikan kecamannya terhadap perayaan Hari Valentine. Tidak hanya bagi mereka yang merayakannya, namun juga semua orang yang terlibat, termasuk yang hanya menjual pernak-pernik dan hadiah kado Valentine.

Syaikh Ahmad yang lebih akrab disapa Abu Islam ini menyatakan dalam acara televisi Al Ummah bahwa perayaan Valentine sangat dekat dengan perzinaan.

"Tanggal 14 Februari adalah perayaan perzinaan. Gereja Kristen tentu saja merayakan Hari Valentine, namun saya minta kepada seluruh umat muslim dan mereka yang takut akan Tuhan agar tidak menggunakan sesuatu yang berwarna merah jambu. Bahkan klub sepak bola Mesir Al-Ahly tidak boleh memakai seragam warna merah," jelas Abu Islam, seperti dikutip dari Alarabiya.