REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) pada Jumat (15/2) menuduh pemberontak kelompok kiri Tentara Rakyat Baru (NPA) memeras lima juta peso (120.061 dolar AS) dari masing-masing calon untuk memungkinkan mereka berkampanye di daerah yang dihuni pemberontak sayap kiri.
Juru bicara AFP Kolonel Arnulfo Burgos mengatakan mereka menerima informasi bahwa pemberontak sayap kiri telah mulai kegiatan pemerasan mereka dengan memaksa calon untuk mengamankan "izin untuk kampanye" dan "memungkinkan untuk menang."
Mengutip dokumen-dokumen yang ditemukan oleh Divisi Infanteri ke-delapan di Filipina tengah, Burgos mengatakan pemberontak NPA menuntut lima juta peso dari calon gubernur provinsi dan 500.000 peso bagi mereka yang mencalonkan diri untuk wakil gubernur dan anggota Kongres.
Burgos mendesak kandidat dalam pemilihan sela pada Mei dan pemilik bisnis besar untuk menolak tuntutan dari pemberontak sayap kiri. Pada tahun lalu, AFP menyatakan bahwa NPA mampu menghasilkan sekitar 25 juta peso dari kegiatan pemerasan mereka.
NPA, sayap bersenjata Front Demokratik Nasional Partai Komunis Filipina, telah berperang melawan pemerintah Filipina selama lebih dari empat dekade.