REPUBLIKA.CO.ID, CHELYABINSK---Sebuah meteor menerobos atmosfer dan meledak di angkasa Rusia tengah, Jumat, menimbulkan hujan bola api di sebuah kawasan luas dan gelombang hentakan yang memecahkan kaca-kaca jendela, merusak sejumlah bangunan dan mencederai lebih dari 1.000 orang.
Warga yang sedang pergi ke tempat kerja di Chelyabinsk mendengar suara seperti ledakan, melihat cahaya terang dan kemudian merasakan gelombang hentakan, kata seorang koresponden Reuters di kota industri itu, yang terletak sekitar 1.500 kilometer sebelah timur Moskow.
Bola api yang menurut badan antariksa Rusia Roscosmos melesat dengan kecepatan 30 kilometer per detik menerangi cakrawala, meninggalkan jejak putih panjang yang bisa dilihat hingga jarak 200 kilometer.
Suara alarm mobil meraung-raung, kaca-kaca jendela pecah dan jaringan telepon seluler terganggu. Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan, ledakan meteor yang merupakan fenomena sangat langka itu juga menimbulkan dentuman sonik.
Meteor itu, yang memiliki berat sekitar 10 ton dan mungkin terbentuk dari besi, memasuki atmosfir Bumi dan pecah sekitar 30-50 kilometer di atas tanah, kata Akademi Sains Rusia.
Tidak ada laporan mengenai korban tewas, namun Kementerian Urusan Darurat Rusia mengatakan, 20.000 petugas penyelamat dan pembersih dikirim ke kawasan itu setelah Presiden Vladimir Putin meminta Menteri Urusan Darurat Vladimir Puchkov mengatasi gangguan itu dan membantu korban.
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan, sekitar 1.200 orang cedera, sedikitnya 200 dari mereka anak-anak, dan sebagian besar akibat pecahan kaca.