Sabtu 16 Feb 2013 08:01 WIB

Situasi Memanas Sekitar Bandara Aleppo, Suriah

Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Narciso Contreras
Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Bentrokan berkecamuk terus pada Jumat (15/2) antara gerilyawan dan tentara Suriah di sekitar lapangan udara militer dan bandar udara internasional di Provinsi Aleppo di bagian utara negeri itu

Menurut laporan pegiat HAM, gerilyawan telah melancarkan serangan terhadap bandar udara sipil Aleppo dan pangkalan udara An-Nairab di dekatnya sejak Rabu (13/2). Jumlah korban jiwa akibat bentrokan itu sebanyak 150.

Harian pro-pemerintah Al-Watan, belum lama ini melaporkan militer Suriah siap merebut kendali atas pangkalan Brigade 80. Gerilyawan telah merebut banyak wilayah Suriah, termasuk pangkalan tersebut. Surat kabar itu melaporkan brigade tersebut digunakan oleh tentara pemerintah untuk menjaga bandara Aleppo dan pangkalan udara An-Nairab.

Sementara itu, seorang komandan terkenal gerilyawan di Aleppo sebagaimana dikutip oleh stasiun tv Alarabiya, mengatakan serangan gerilyawan tersebut akan berlanjut sampai bandara sipil dan pangkalan udara itu jatuh ke tangan mereka.

Peristiwa baru-baru ini tersebut terjadi saat gerilyawan dengan susah payah berusaha merebut wilayah untuk memperkokoh posisi mereka dalam perundingan yang mungkin diadakan dengan pemerintah Presiden Bashar al-Assad, kata pengulas setempat, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (16/2).

Mengenai perundingan dengan Damaskkus, koalisi utama oposisi Suriah di pengasingan dilaporkan mengatakan setelah pertemuan di Kairo, Mesir, mereka akan mendukung seruan perundingan oleh pemimpinya, Moaz al-Khatib. Namun, mereka menuntut perundingan itu diadakan dengan para pejabat pemerintah tanpa satu orang pun dari lingkaran dalam Bashar atau aparat keamanan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement