REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat Bank Dunia, Jumat (15/2), mengatakan bahwa Myanmar memiliki potensi besar. Reformasi di negara itu mendorong pemberi pinjaman di Washington itu memulai memberikan bantuan untuk kelistrikan bagi jutaan warga Myanmar.
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Axel van Trotsenburg, yang berkunjung bulan ini untuk membuka kantor pertama bank di Yangon sejak 1987, mengatakan optimistisnya di Myanmar. "Setelah mempertimbangkan semuanya, kami yakin negara ini memiliki potensi yang sangat besar, asalkan reformasi berkelanjutan," katanya.
"Kami melihat bahwa mereka akan memerlukan banyak kerja keras, tetapi juga akan ada dukungan kuat oleh masyarakat internasional ketika reformasi mereka terjadi," kata dia, seperti dilansir AFP.
Bank Dunia telah mengumumkan bantuan 245 juta dolar AS untuk kebutuhan prioritas Myanmar, sebelumnya dikenal sebagai Burma, tetapi tetap miskin setelah beberapa dasawarsa di bawah kekuasaan militer.
Dalam sebuah proyek yang diumumkan selama kunjungan van Trotsenburg ke Myanmar, Bank Dunia mendukung instalasi turbin gas yang bertujuan untuk meningkatkan produksi listrik dua setengah kali dibandingkan dengan pembangkit listrik saat ini yang sudah tua.