Sabtu 16 Feb 2013 09:48 WIB

Wabah Hepatitis E, Ratusan Warga Sudan Selatan Tewas

Sudan dan Sudan selatan
Sudan dan Sudan selatan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari 100 orang telah meninggal sejak wabah Hepatitis E merebak di kalangan pengungsi pada Juli tahun lalu di Sudan Selatan, dan PBB membantu negara termuda di dunia itu dalam upayanya mencegah peningkatan penularan penyakit itu.

Sudan Selatan melancarkan upaya darurat, termasuk pembuatan WC dan pembagian sabun, kata juru bicara PBB di Markas PBB, New York, AS, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (16/2).

"Badan Pengungsi PBB (UNHCR) melaporkan lembaga tersebut menyaksikan banyak kasus Hepatitis E di berbagai kamp pengungsi di dekat perbatasan dengan Sudan," kata Juru Bicara PBB Martin Nesirky. Penyakit itu telah mengakibatkan lebih dari 100 kematian sejak Juli tahun lalu, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jumlah terbanyak kasus dan dugaan kasus telah muncul di Kamp Yusui Batil di Negara Bagian Upper Nile, yang menampung lebih dari 37 ribu pengungsi dengan laporan 3.937 kasus dan 77 kematian, kata Adrian Edwards, Juru Bicara UNHCR, di Jenewa, Jumat (15/2).

Di Markas PBB di New York, Nesirky, dengan mengutip informasi dari Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan Selatan mengatakan, "Hampir 60 juta dolar AS dialokasikan hari ini untuk menyediakan bantuan segera berupa makanan, kesehatan, pendidikan, air dan bantuan lain untuk sebanyak 1,5 juta orang dan menyiapkan simpanan pangan darurat sebelum mulainya musim hujan."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement