REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--Presiden Barack Obama mengakui pada Jumat, (15/2) bahwa Ia mengandaikan ayahnya memiliki peran lebih besar dalam kehidupannya.
Pernyataan itu terungkap saat ia menegaskan peran keluarga lebih kuat sama pentingnya dengan pengendalian senjata untuk menekan kriminal dan kekerasan di lingkungan miskin.
Obama kembali ke kampung halamnnya, di Chicago Selatan dengan muatan baru dalam pesan pengendalian senjata. Ketentuan itu meminta pula peningkatan kualitas keluarga dan rumah bagi anak-anak untuk mengurangi kemungkinan mereka suatu saat mengambil jalan kekerasan.
Untuk mencapai itu, imbuhnya, juga dibutuhkan kondisi ekonomi lebih baik bagi kelas ekonomi menengah ke bawah di Amerika. Satu alasan yang membuat ia ingin meningkatkan upah minimum per jam dari 7,25 dolar AS menjadi 9 dolar AS per jam.
Gagasan upah itu ia tawarkan dalam pidatonya di Serikat Buruh AS, Selasa pekan lalu.
Obama, putra dari seorang ayah Kenya kulit hitam dan ibu kulit putih asal Kansas, dibesarkan sebagian bsar oleh ibunya dan kakek-neneknya di Hawaii. Ayahnya, Barack Obama Sr. menceraikan ibunya ketika Presiden masih beruia dua tahun.
Ayahnya menjadi figur utama dalam memoir Presiden AS itu, "Dreams Form My Father".