REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya tidak perlu membawa rezim Suriah jika ingin menyerang Israel. Menurutnya, Faksi Syiah terbesar di Lebanon itu tidak punya afiliasi politik apapun dengan rezim di Damaskus. '
''Segala kebutuhan untuk peperangan dengan Israel, kami dapat di Lebanon,'' kata Nasrallah dalam tayangan video yang tersebar seperti dikutip Reuters, dan dilansir laman berita Alarabiyah, Sabtu (16/2).
Nasrallah mengatakan tuduhan Israel tentang afiliasi politik dan persenjataan adalah kebohongan. Pernyataan Nasrallah menjawab pertanyaan Israel mengenai adanya transfer persenjataan berat dari rezim Bashar al-Assad menuju Beirut.
Israel selama ini menuduh adanya pengalihan kekuatan persenjataan milik rezim 12 tahun di Suriah ke tangan Hizbullah. Hal tersebut membuat Otoritas Yahudi di Tel Aviv ketakutan. Militer Israel menghalangi dugaan tersebut.
Bulan lalu, satu skuadron udara negara Yahudi itu membombardir konvoi alat berat di Jamraya, dekat dengan perbatasan Suriah dan Lebanon. Israel menduga aktivitas transfer senjata berat terus berlangsung secara terselubung.
Nasrallah menegaskan kelompoknya tidak membutuhkan senjata dari negara kerabatnya untuk kembali berperang dengan Israel. ''Sikap keras kami kepada musuh (Israel) tidak perlu melibatkan senjata sekutu-sekutu kami (Suriah dan Iran),'' ujarnya.