Ahad 17 Feb 2013 06:54 WIB

Uni Eropa Desak Israel Pulihkan Kesehatan Tahanan Palestina

 Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.
Foto: Majdi Mohammed/AP
Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Uni Eropa mendesak Israel segera memperbaiki kondisi para tahanan Palestina.

Menteri Urusan Tahanan Pemerintah Otonomi Palestina, Issa Qararea mengatakan pekan depan pihaknya bakal menggelar unjuk rasa untuk mendukung para tahanan.

Jumlah tahanan Israel dari Palestina saat ini mencapai hampir lima ribu orang. Mereka umumnya dituduh terlibat dalam serangan kepada penduduk Israel.

Dalam pertanyaan tertulis, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton mengatakan pihaknya peduli atas kesehatan para tahanan. Saat ini empat orang Palestina sedang menjalani mogok makan sebagai bentuk protes terhadap penahanan mereka.

Dari empat orang itu, Samer al-Issawi adalah tahanan yang melakukan mogok makan paling lama. Ia sudah mogok makan selama 208 hari dan beberapa kali dirawat di rumah sakit karena aksinya

"Uni Eropa mendesak Pemerintah Israel untuk segera memulihkan hak tahanan untuk menerima kunjungan keluarga," kata Ashton seperti dinukil dari Reuters.

Ashton menegaskan Uni Eropa juga meminta Israel menghormati tanggung jawab pemenuhan hak asasi manusia dalam standar internasional kepada semua warga Palestina yang ditahan dan dipenjara.

Secara terpisah juru bicara Pelayanan Penjara Israel mengklaim empat tahanan yang dimaksud Ashton saat ini kondisinya baik dan menerma perawatan medis yang dibutuhkan.

Namun jubir yang tidak disebutkan namanya itu mengakui keempat orang tahanan telah kehilangan hak menerima kunjungan keluarga karena melakukan aksi mogok makan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement