REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Warga mengeluhkan kenaikan harga sayuran dan bumbu dapur. Sejumlah pedagang makanan terpaksa menaikkan harga jualan untuk bisa mengembalikan modal usahanya.
Salah penjual sayur Tuti (45 tahun) mengatakan, naiknya harga-harga sayuran di pasar membuatnya tak bisa melakukan apa-apa selain menaikkan harga jualannya sekitar 25%.
''Tapi pembeli kadang tidak mau mengerti kalau barang-barang harganya naik'', ujar pedagang yang biasa berjualan di Warung Eyang Putri, pekan lalu.
Pantauan Republika, harga-harga sayuran di Pasar Anyar Bahari mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Salah satu pedagang, Oji (25) menyebutkan bumbu dapur seperti bawang putih dari yang biasa dan katin naik. Dari yang semula Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu perkilogram.
Sedangkan harga tomat naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 15 ribu perkilogram. Dia mengatakan bahwa kenaikan harga ini diduga disebabkan oleh masalah angkutan.
Pedagang lainnya, Lamtoro (43) mengatakan, naiknya harga bumbu dapur sudah terjadi sejak banjir surut, kira-kira di akhir Januari. Berbeda dengan harga bumbu, menurutnya harga sayuran justru cenderung stabil.
Dia mengatakan pembeli tetap datang membeli walaupun harga-harga di pasar naik. ''Karena pembeli masih butuh, jadi mereka tetap beli'', ujarnya, Ahad (17/2).