REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku tidak menentukan jumlah kuota bagi kader calon anggota legislatif yang berasal dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
"Tidak ada kuota jumlah, yang kami bicarakan adalah kualitas para kader tersebut," kata Prabowo usai menandatangani nota kesepahaman dengan PKNU di Kantor DPP Gerindra di Jakarta, Minggu.
Mengenai pembagian kader di daerah, apakah berasal dari kader Partai Gerindra atau PKNU, menurut dia, hal itu bersifat situasional dengan mengikuti logika politik.
Pihaknya juga telah mengimbau kepada seluruh dewan pengurus cabang Gerindra untuk membuka diri terhadap kader dari PKNU.
"Jadi kami terus menyampaikan kepada daerah terkait semua kekuatan baru yang masuk, termasuk kalau ada kualitas baru yang masuk," katanya.
Partai Gerindra dan PKNU telah menandatangani nota kesepahaman untuk membentuk organisasi sayap dengan nama Gerakan Rakyat Ahlus Sunnah wal Jamaah.
"Hari ini Gerindra mendapat kekuatan baru yang melebur ke dalam barisan, untuk bersama-sama melakukan perubahan demi perbaikan rakyat Indonesia, denngan masuknya PKNU yang mewakili kelompok Ahlus Sunnah wal Jamaah," kata Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum PKNU Choirul Anam mengatakan Organisasi sayap tersebut akan bergerak dari pusat hingga ke sejumlah daerah untuk memanfaatkan jaringan PKNU dalam upaya memenangkan Partai Gerindra.
"Ini kesepakatan aspiratif bahwa saya ingin aspirasi politik PKNU disalurkan ke Gerindra dan memenangkannya dalam Pemilu 2014," kata Cak Anam.