REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Rencana kunjungan politisi anti-Islam asal Belanda, Geert Wilders, dinilai hanya akan merusak perdamaian dan harmoni masyarakat Australia.
Meski begitu, pemerintah Australia atas dalih kebebasan berbicara tidak bisa mencekal kedatangan Wilders.
Menteri Urusan Multikultural Negara dan Kewarganegaraan, Nick Kotsiras mengungkap kunjungan Wilders hanya akan memicu protes Muslim Australia.
“Saya sangat mendukung kebebasan berbicara, namun kebebasan itu harus dibarengi tanggung jawab. Memang kedatangan Wilders sangat rentan menyebabkan kesalahan informasi dalam masyarakat,” kata dia seperti dikutip The Daily Telegraph, Senin (18/2).
Menurut Kotsiras, Wilders seharusnya berbicara dengan masyarakat akar rumput guna mencari tahu bagaimana semua umat agama di Australia dapat bekerja sama dalam damai dan harmoni. Meski begitu, ia menolak untuk memantau komentar Wilders.