REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Puluhan pasukan Inggris akan dikerahkan ke Mali sebagai bagian dari Misi Pelatihan Uni Eropa (EUTM). Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond mengatakan mereka akan mulai misi tersebut pada musim semi.
Hammond mengonfirmasi Inggris akan mengirimkan 40 personel untuk melatih tentara Mali. Hal itu dilakukan sebagai upaya lebih lanjut Inggris membantu perang Prancis di negara Afrika Barat tersebut.
Menurutnya, akan ada 21 tentara dari Batalyon Royal Irlandia yang pertama untuk melatih infantri, 12 staf untuk mortir, empat personel di kantor pusat, dan tiga warga sipil untuk HAM dan gender.
Selain itu, Republik Irlandia diharapkan berkontribusi dalam pelatihan enam personel infrantri lebih lanjut.
"Kami menyambut kontribusi Iralndia dalam membantu mengembangkan hubungan kerja lebih lanjut antar kedua negara," ungkap Hammond dilansir PressTV, Selasa (19/2).
Awal bulan ini, Kepala Staf Pertahanan Tentara Inggris, Sir David Richards mengumumkan rencana negaranya untuk mengangkut pasukan Ghana ke Mali. Pada 11 Januari, Paris meluncurkan perang pada Mali dengan dalih menghentikan perjuangan para militan.
Kekacauan pecah di Mali setelah Presiden Amadou Toumani Toure digulingkan dalam kudeta militer pada 22 Maret 2012. Para pemimpin kudeta mengatakan pemerintah tidak mampu menghadapi pemberontakan Tuareg di bagian utara negara yang berlangsung selama dua bulan. Pejuang Tuareg menguasai seluruh wilayah gurun utara.