REPUBLIKA.CO.ID, Skandal gratifikasi seks benar-benar mencoreng wajah 'bersih' Singapura. Mantan kepala pertahanan sipil Singapura (SCDF) Peter Lim kembali menjalani persidangan pada Senin (18/2). Dalam pengadilan ia dituduh memiliki semua alasan untuk tahu bahwa wanita yang memberikan pelayanan seks oral--atas permintaan Peter--mempunyai keinginan bisnis mendapatkan proyek dari SCDF sebagai rekanan.
Lim, 52 tahun, seperti yang dilaporkan Straits Times, Selasa (19/2), menghadapi 10 kasus dakwaan korupsi dengan kontrak seks. Hanya saja seperti yang diputuskan di awal, penuntutan hanya akan memroses satu dakwaan dalam kasus yang melibatkan wanita bernama Pang Chor Mui dari perusahaan Nimrod Engineering first.
Dalam pembukaannya, Penuntut Tan Kiat Phen menyatakan Lim, yang saat itu menjabat Komisioner Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF), telah mengetahui bahwa Nimrod adalah perusahaan yang menjadi rekanan SCDF, ketika aksi seks oral berlangsung pada 2 Mei 2010 silam.
Nimrod telah memasok produk-produk untuk SCDF dan juga memberikan jaminan purnajual terhadap produk-produk tersebut.
Saat Lim menerima layanan seks oral dari Pang, ia juga tahu bahwa Pang adalah manajer umum di Nimrod Engineering dan ia juga tahu bahwa Pang sadar posis Lim di SCDF, demikian bunyi pernyataan Penuntut Phen.
Penuntut menyatakan berdasar pengakuan Pang, wanita itu berusaha menjaga hubungan baik yang dimiliki perusahaan dengan SCDF, sehingga dia tidak ingin merusak hubungan dengan membuat Lim jengkel bila ia tidak memberi permintaannya untuk melakukan seks oral.
Jaksa juga menyatakan memiliki bukti bahwa setelah Lim secara korup mendapatkan layanan seks oral, ia mengontak Nona Pang untuk menanyakan pasokan Monitor Radiasi Portal ke SCDF.
Saat itu kebutuhan SCDF terhadap monitor belum diketahui publik dan Nimrod juga belum memasok alat tersebut. Dengan informasi permintaan tersebut, tanpa tender, Nimrod pun mengajukan penawaran kepada SCDF yang akhirnya diterima tanpa proses berbelit.