REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan akan membangun sistem informasi antar-RS untuk memudahkan petukaran informasi real time.
Sistem ini nantinya digunakan untuk mengetahui secara cepat ketersediaan ruang perawatan termasuk alat-alat yang dibutuhkan di setiap RS sehingga pasien tidak membuang waktu mencarinya.
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengatakan kasus bayi Dera yang tak mendapatkan perawatan semestinya menjadi pembelajaran berharga.
"Kita belajar dari kasus ini dan sekarang sedang dikembangkan, di seluruh DKI Jakarta akan terjalin online communication," ujarnya saat ditemui di istana negara, Selasa (19/2).
Nafsiah mengatakan nantinya dengan sistem tersebut, pasien hanya cukup menelpon ke satu nomor untuk mencari RS yang bisa melayani penyakit pasien. Sistem demikian akan berlaku pada seluruh RS baik pemerintah maupun swasta.
"Untuk saat ini dikembangkan di DKI Jakarta dulu, nanti kita akan kembangkan ke RS daerah- daerah," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dera yang lahir kembar dengan Dara melalui operasi ceasar dinyatakan sakit. RS asal kemudian merujuk agar Dera dibawa ke rumah sakit lainnya dengan peralatan medis yang lengkap.
Orang tuanya kemudian mendatangi sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta. Namun tidak ada yang menerima perawatan dera dengan alasan ruang ICU penuh.