REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memasuki hari terakhir kampanye pasangan nomor urut empat, yakni Ahmad Heryawan dan Dedy Mizwar berkomitmen untuk tidak melakukan pelanggaran. Duet yang dikenal dengan sebutan Aher-Demiz itu memanfaatkan masa tenang untuk melakukan doa bersama.
Ketua Tim Kampanye Aher-Demiz, Imam Budi mengatakan doa bersama akan dilakukan tidak hanya internal tim tetapi juga bersama dengan masyarakat luas. Ada beberapa tempat seperti masjid, yang akan dikunjungi untuk doa bersama dengan maksud meminta keamanan saat pelaksanaan pemilihan gubernur.
Imam menolak jika dianggap hal ini sebagai bentuk kampanye. Karena di dalamnya tidak ada unsur yang memenuhi syarat kegiatan kampanye. "Kalau untuk kampanye, saat ini saja sudah kelelahan, berharap besok sudah hari pencoblosan," ujarnya di Bandung (19/2).
Imam menginstruksikan seluruh jaringan, baik relawan maupun tim sukses untuk tidak melakukan kampanye hitam dan pelanggaran saat masa kampanye. Pihaknya justru menemukan kampanye hitam yang ditujukan pada pasangan Aher-Demiz.
Namun, Imam mengungkapkan pelanggaran tersebut belum dapat dilaporkan baik pada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jawa Barat maupun kepolisian setempat. Lantaran pelaku utama penyebaran pamflet dan pesan singkat belum ditemukan.
Sedangkan kampanye hitam yang dilakukan berupa selebaran dan pesan singkat untuk mencemarkan nama baik. Imam berujar pihaknya telah memiliki mekanisme untuk menangani pelanggaran, baik yang mengarah kepadanya maupun jika terindikasi jaringan di bawahnya yang melakukan.
"Saat masa tenang, kami akan manfaatkan untuk mempersiapkan saksi dan pengamanan saat hari pencoblosan," kata Imam.