REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO -- Angkatan Laut Sri Lanka menyelamatkan 32 pengungsi perahu Myanmar yang akan berlayar menuju perairan Australia.
Pihak AL menerangkan kronologi penyelamatan tersebut. Perahu kayu yang diperkirakan tenggelam karena kelebihan muatan itu mulai nampak oleng di sekitar 250 mil batas laut timur Sri Lanka, Sabtu (16/2).
Kapal penyelamat segera meluncur ke lokasi setelah mendapat laporan dari radio kapal nelayan setempat. Kelompok pengungsi Myanmar itu mengalami dehidrasi berat. Mereka terdiri atas 31 pria dewasa dan seorang anak lelaki.
Mereka mengaku berada di tengah laut selama 21 hari tanpa bekal makanan. Awalnya rombongan ini terdiri dari 130 penumpang kapal. Sebanyak 98 orang meninggal saat perjalanan. Mayat mereka pun dibuang ke tengah laut.
Di hadapan televisi lokal, mereka mengaku melanjutkan perjalanan ke Australia untuk mendapatkan suaka, karena mereka gagal masuk ke kawasan Malaysia.