Selasa 19 Feb 2013 16:33 WIB

Asia Bertekad Perangi Mafia Sepak Bola

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC)
Foto: www.soccerway.com
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sepak Bola Asia akan meningkatkan perang terhadap mafia pengaturan hasil pertandingan. Hal itu ditandai dengan pertemuan pihak polisi dan petinggi sepak bola pekan ini guna mendiskusikan usaha memerangi mafia sepak bola.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Interpol akan mengadakan pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan ini. Pertemua digelar untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi mafia sepak bola.

Pertemuan diadakan dua pekan setelah adanya berita yang menyatakan bahwa ratusan pertandingan di dunia diatur hasilnya oleh geng di Asia.

Europol menyebut 380 pertandingan di Eropa dari sekitar 700 di seluruh dunia, termasuk kompetisi Liga Champions dan penyisihan Piala Dunia, tersangkut dengan sindikat kriminal yang berpusat di Singapura.

Mantan Sekjen AFC, Peter Velappan, menyebutkan masalah itu merupakan "puncak dari gunung es". Velappan, Sekjen AFC selama 30 tahun hingga 2007, mengatakan bahwa badan sepak bola tidak mampu memecahkan masalah itu sendirian.

"Asosiasi sepak bola tidak punya kekuatan atau kemampuan untuk memecahkan masalah itu,'' katanya. ''Ini masalah kriminal dan hanya pemerintah dan polisi yang dapat menanganinya. Tapi tidak ada kemauan politik mereka."

Velappan menyatakan masalah pengaturan pertandingan sudah berjumlah ribuan. Hal tersebut merupakan ancaman serius dalam sepak bola.

"Perang terhadap pengaturan hasil pertandingan harus dimulai dari sekarang dan diberantas hingga ke akarnya. Bila tidak, sepak bola Asia tidak akan pernah membaik bila semua laga masih diatur," kata Vellapan.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement