REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan soal keterlibatannya sebagai juru kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku diminta Rieke membantu kampanye.
Ibarat berbalas budi karena dibantu Rieke saat kampanya Pemilukada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, Jokowi mengami permintaan Oneng -begitu Rieke biasa disapa-.
"Saya kemarin (kampanye) tidak punya apa-apa dan dibantu relawan. Tapi, kalau sekarang gantian, ya tidak apa-apa. Waktu di Jakarta kemarin saya juga dibantu Mbak Rieke. Masa saya diundang tidak datang ," kata Jokowi ketika dijumpai di Jakarta, Selasa (19/2).
Jokowi mengungkapkan ikhlas dan tulus ikut kampanye pemenangan pasangan Rieke-Teten. Mantan Walikota Surakarta itu menegaskan keterlibatannya atas dorongan pribadi, bukan desakan PDI Perjuangan.
Karena itu, Jokowi membantah jika dianggap tersandera partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. Malahan, ia mengaku berhutang budi pada partai berlambag banteng itu lantaran memberi tiket pencalonan Gubernur DKI Jakarta bersama Ahok yang diusung Gerindra.
Terkait tudingan pelanggaran izin cuti berkampanye pejabat negara yang harus diajukan paling lambat 12 hari sebelum hari pelaksanaan, Jokowi berkilah sudah mengajukan izin. Dia juga berdalih kampanye dilakukan di luar hari libur alias bukan jam kerja.
Untuk , Jokowi tidak mau ambil pusing dengan kontroversi soal belum turunnya izin cuti. "Itu kan hari libur, tapi karena kepatutan saya izin," katanya.