Rabu 20 Feb 2013 01:18 WIB

Kisah Dinasti Gandhi-Nehru (I)

Rep: Teguh Setiawan / Red: M Irwan Ariefyanto
Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru
Foto: Indiabooks
Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru

REPUBLIKA.CO.ID,Sebelum 1947, India memiliki empat organisasi terkuat: Kongres Nasional India, Liga Seluruh Muslim India, Rasthriya Swayamsevak Sangh (RSS), dan Partai Komunis India (CPI)

Setelah India merdeka, Liga Muslim berangkat ke Pakistan. RSS memutuskan tak berpolitik. CPI, dengan berbagai alasan tak masuk akal, menolak mengakui pemerintahan baru. BT Randive, presiden CPI, menyerukan perjuangan bersenjata. Perjuangan Randive gagal dan membuatnya terbuang arus utama politik.

Akibatnya, Kongres Nasional India—yang kemudian menjadi Partai Kongres—bebas menjalankan pemerintahan satu partai selama beberapa dekade. Terlebih, Mahatma Gandhi dibunuh oleh anggota RSS tahun 1948. Sardar Patel Vellabhaj meninggal pada 1950. Dua politisi lainnya, C Rajagopalachari dan Rajendra Prasad, menduduki pos gubernur jenderal dan presiden. BR Ambedkar, bapak konstitusi India dan pemimpin Dalit, terpinggirkan dari partai dan mengundurkan diri pada 1951.

Jawaharlal Nehru memimpin sendirian tanpa saingan dan menjadi diktator sampai kematiannya pada 1964. Saat itu, tidak ada yang menduga India akan berada di genggaman sebuah dinasti. Setelah kematian Nehru, Lal Bahadur Shastri mengambil alih kursi kepemimpinan pemerintahan India. Banyak yang berharap Shastri berkuasa cukup lama seperti Nehru.

Harapan tak kesampaian. Pada 1966, Shastri meninggal secara misterius. Kelompok konservatif di Partai Kongres melakukan blunder dengan menobatkan Indira Gandhi sebagai pemimpin India. Belakangan diketahui kelompok konservatif berharap menjadikan Indira Gandhi pemimpin boneka, atau goongi Gudiya. Mereka kecewa karena Indira ternyata wanita besi, yang sama sekali tidak bisa didikte.

Partai Kongers pecah. Kelompok senior mengambil posisi berseberangan dengan Indira Gandhi. Menjelang pemilihan umum, kedua kelompok mendaftarkan diri sebagai Partai Kongres. Komite Pemilikan Umum hanya mengakui Partai Kongres di bawah Indira Gandhi.  Keputusan KPU India membuat Dinasti Nehru menjadi sedemikian kuat. Indira bebas melangkah sendirian, tapi ada perintang dari dalam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement