Rabu 20 Feb 2013 02:00 WIB

Kisah Dinasti Gandhi-Nehru (III-Habis)

Rep: Teguh Setiawan/ Red: M Irwan Ariefyanto
Dinasti Gandhi
Foto: outlookindia
Dinasti Gandhi

REPUBLIKA.CO.ID,Indira, Rajiv, Rahul, dan Priyanka, adalah keturunan langsung Jawaharlal Nehru. Sanjay, adik Rajiv yang menikah dengan Maneka Gandhi, menurunkan Varun Gandhi. Namun, Varun menyempal. Ia tidak berkarier bersama Partai Kongres, tapi menjadi anggota BJP—pesaing partai neneknya paling serius.

Varun sepuluh tahun lebih muda dari Rahul. Ia bergabung dengan BJP pada 2004 sebagai anggota partai termuda. Para petinggi BJP memanfaatkan kehadiran Varun sebagai alat kampanye. Partai nasionalis Hindu itu menunjuknya sebagai anggota eksekutif dan sekretaris nasional.

Namun, Varun bukan satu-satunya anggota keluarga Gandhi yang menyempal. Maneka, sang ibu, juga lebih memilih BJP ketimbang mengikuti Sanjay Gadhi—suami dan ayah Varun—menjadi anggota Partai Kongres. Varun tampaknya sadar. Dia tidak akan mendapat warisan kekuasaan dari keluarga ayahnya dan memilih mengikuti jejak ibunya. Seperti Maneka, Varun juga mengawali karier politiknya dengan menjadi anggota Lok Sabha dari wilayah pemilihan Pilibhit.

Varun tak canggung berseberangan dengan keluarga Gandhi yang lain. Jika Rahul menyebut RSS—faksi Hindu garis keras di BJP—sebagai ekstremis, Varun memuntahkan ketidaksukaannya pada Muslim India. Ia bahkan secara terbuka menyerang pemikiran Mahatma Gandhi, bapak India, dengan menyebutnya terlalu berpihak ke Islam. Ironisnya, Varun mengagumi Sanjay—ayahnya yang membangun reputasinya sebagai figur paling berpengaruh, mengalahkan Rajiv—bersama Partai Kongres. Ia mengimitasi semua gaya berbicara, berpidato, dan perilaku ayahnya.

Namun, Varun melupakan satu hal; era golden bygone telah berakhir. Situasi India saat ini tidak lagi sama seperti ketika Sanjay berkarier. Ia boleh saja setiap saat menyaksikan A Day to Remember, film dokumenter perjalanan ayahnya ke berbagai tempat di India, tapi tidak bisa melakukan semua itu bersama BJP.

Terlebih, keputusan Varun masuk BJP tidak semata mengikuti jejak sang ibu, tapi dengan maksud menciptakan big bang dalam politik India. Ia sempat frustrasi karena peraturan di BJP menyebutkan seorang anggota partai hanya boleh bertarung memperebutkan kursi Lok Sabha setelah berusia 25 tahun.

Varun menunggu kesempatan itu selama empat tahun. Ia pun sempat frustrasi dan berpikir untuk keluar dari BJP. Varun, berbeda dengan keluarga Gandhi lainnya, terjebak pada keinginannya menempuh jalan pintas untuk mencapai popularitas.

Untuk semua itu, ia berani membuat pernyataan kontroversial saat kampanye pemilihan umum di Pilbhit dan sempat ditangkap pihak kepolisian. Bahkan, dia kemungkinan tidak boleh lagi mengikuti pemilu untuk Pilbhit pada 2014.

Sejarah bukanlah narasi dengan banyak kata ‘andai’ dan ‘tapi’. Orang tidak bisa mengatakan, seandainya Varun memilih Partai Kongres, mungkin Rahul tidak pada posisinya saat ini. Atau, jika Sanjay tidak tewas kecelakaan dan menjadi PM India, Varun mungkin lebih suka mengikuti jejak ayahnya ketimbang menjadi pengikut sang ibu.  Satu hal yang tidak bisa dihapus Varun adalah dia keluarga Gandhi dan mendapatkan popularitas berkat nama klan di belakangnya. BJP memperoleh keuntungan darinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement