REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Senator Amerika Serikat mengatakan militer setempat akan terlibat lebih aktif dalam perang Mali. Sebelumnya, Prancis telah mengintervensi militer Mali dengan dalih menyingkirkan pihak militan.
"Ada harapan Amerika Serikat akan memberi dukungan tambahan, tapi hukum Amerika melarang bantuan langsung kepada militer Mali menyusul adanya kudeta," ungkap Senator Christopher Coon dilansir PressTV, Selasa (19/2).
Setelah ada pemulihan demokrasi, ungkap dia, Amerika Serikat kemungkinan dapat memberi dukungan langsung pada militer Mali.
Delegasi empat anggota senat AS bertemu dengan pejabat militer Prancis dan militer Mali di Bamako. Amerika telah menyediakan intelijen, transportasi, dan pengisian bahan bakar untuk Prancis sejak intervensi militer di Mali bulan lalu. Namun, hukum AS melarang bantuan langsung kepada angkatan bersenjata Mali karena adanya kudeta militer tahun lalu.
Sebelumnya, Uni Eropa menyetujui misi pelatihan militer untuk membantu perang Prancis di Mali. Prancis meluncurkan perang di Mali pada 11 Januari. Sementara itu, kekacauan pecah di negara Afrika Barat tersebut setelah Presiden Amadou Toumani Toure digulingkan lewat kudeta militer pada 22 Maret 2012.