REPUBLIKA.CO.ID, -- Seorang ilmuwan di Universitas Islam Ibnu Su’ud, Muhammad al-Bogami menyatakan wanita di Arab Saudi yang bekerja sebagai pekerja media, periklanan, pramugari, resepsionis, hingga menjadi kasir di toko dianggap sebagai bentuk eksploitasi terhadap perempuan. Ia mengatakan bahwa hal itu dilarang.
Bahkan Bogami menganggap orang yang mempekerjakan wanita dengan memperlihatkan kecantikan mereka untuk menarik pengunjung dianggap sebagai bentuk perdagangan manusia.
Para Ulama di Saudi sudah sejak lama mengharamkan perempuan bekerja di tempat yang dianggap memungkinkan baginya untuk berinteraksi secara bebas dengan lawan jenis.
"Perdagangan manusia tidak hanya berbentuk orang yang menjual sebagian dari organ tubuh tapi juga segala bentuk perbudakan atau eksploitasi seksual,” ungkap Bogami, sebagaimana dimuat dalam surat kabar al-Hayat yang dikutip oleh Alarabiya.com (19/2).
Beberapa waktu lalu, Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi menyatakan akan membuka lapangan pekerjaan bagi wanita Saudi yang ingin memasuki dunia kerja. Pekerjaan yang ditawarkan memang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan laki-laki seperti menjadi pramuniaga di toko.
Spontan para ulama Saudi langsung menfatwakan haram kebijakan itu. Bahkan Ulama Saudi langsung berembuk dan mengeluarkan kecamannya terhadap sang Menteri.