Rabu 20 Feb 2013 06:42 WIB

Indonesia-Turki Harapkan Neraca Perdagangan Meningkat

Turki, ilustrasi
Turki, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perdagangan Turki-Indonesia (Turkish-Indonesian Trade Association/TITA) mengharapkan kerja sama antara kedua negara mampu meningkatkan neraca perdagangan yang dihimpun keduanya.

"Diharapkan neraca perdagangan Indonesia-Turki yang saat ini mencapai dua miliar dolar AS, dalam tiga tahun ke depan bisa mencapai lima miliar dolar AS," kata Ketua Umum TITA Aip Syarifuddin dalam pertemuan anggota TITA di Jakarta, Selasa (19/2) malam.

Menurut dia baik Indonesia maupun Turki memiliki potensi yang besar dalam bidang ekonomi. Jika potensi itu bisa dimanfaatkan oleh pengusaha kedua negara, katanya, kesempatan emas bisa terbuka lebar untuk kedua pihak.

Oleh karena itu, katanya, perlu komunikasi yang baik antara kedua negara untuk mendukung kegiatan bisnis, sehingga pengusaha Turki dan Indonesia yang ingin berbisnis siap didukung pemerintah masing-masing. Potensi yang terbuka luas itu, menurut dia, juga didukung oleh faktor demografis jumlah penduduk di negara masing-masing.

Dia juga menilai ada banyak sektor ekonomi di Indonesia yang merupakan komplemen untuk Turki, begitu pula sebaliknya. Indonesia, misalnya, katanya, merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang bisa memenuhi kebutuhan industri di Turki. Indonesia dan Turki dinilai sebagai pintu gerbang yang penting untuk promosi perdagangan Eropa dan Afrika.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement