Rabu 20 Feb 2013 07:25 WIB

Pelaku Penyemen Bocah Diduga Alami Gangguan Jiwa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Pembunuhan (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembunuhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Solihin (31 tahun), pelaku pembunuhan Fahri Kusairi (3,5 tahun), yang kemudian menyemen jasad korban, ternyata mengalami riwayat gangguan jiwa. Solihin pada Selasa (19/2) sore akhirnya tertangkap, setelah sempat kabur ke keluarga kerabatnya usai membunuh dan menyemen Fahri seperti patung.

Dari keterangan pelaku, Ia mengaku melakukan tindakan sadis kepada Fahri karena dendam. "Pelaku mengaku dendam dengan omongan ayah korban," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anom Wibowo, kemarin. 

Saat ini, diakui Anom, pihak kepolisian sedang memeriksa kejiwaan pelaku, karena ketika ditangkap, Pelaku yang juga tetangga korban ini tidak menunjukkan malu dan penyesalannya. Polisi menangkap Solihin setelah pencarian yang cukup singkat, usai ditemukan jenazah korban di salah satu gang di rumah kosong wilayah Semampir, Surabaya.

Sebelumnya diberitakan, Fahri, pada Sabtu (16/2) dilaporkan hilang oleh kedua orang tuanya, Misnawi dan Subaidah ke Polsek Semampir. Kemudian pada Selasa (19/2) pagi warga mencium bau tak sedap di rumah korban dan menemukan sebuah patung yang mirip seorang anak.

Kecurigaan warga itu pun terbukti ketika melihat patung anak yang ternyata jasad Fahri yang sempat dikabarkan hilang. Temuan warga itu dilaporkan ke Polsek Semampir. Atas kecurigaan para saksi, polisi kemudian mencari pelaku Solihin yang diduga melakukan tindakan sadis tersebut, dan tertangkap pada Selasa sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement