REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi, Jawa Barat, mendeteksi identitas ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur setempat sebanyak 4.539 jiwa.
"Kami menduga, jumlah pemilih ganda ini akan terus bertambah karena belum semua Petugas Pengawas Kecamatan (Panwascam) melaporkan hasil penelitiannya," ujar Koordinator Divisi Pengawasan dan Humas Panwaslu Kota Bekasi, Machmud Permana, di Bekasi, Rabu.
Dia mengatakan, para pemilih ganda tersebut terdeteksi di empat dari 12 kecamatan Kota Bekasi, yakni Kecamatan Bantargebang, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, dan Jakasampurna.
"Saat ini masih ada delapan kecamatan lagi yang hasilnya belum dilaporkan ke kami, sehingga angkanya kemungkinan besar masih bertambah," katanya.
Terungkapnya DPT ganda itu terjadi setelah Panwascam melakukan penelitian terhadap data DPT Pilgub Jabar yang diserahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi akhir Januari 2013 lalu.
"Setelah diteliti, banyak identitas yang diketahui bernama sama bahkan hingga tiga kali dicantumkan. Ada pula yang Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya sama, alamat, serta tempat dan tanggal lahirnya," katanya.
Temuan data ganda terbanyak berada di Kecamatan Bantargebang yang jumlahnya mencapai 2.353 jiwa dari empat kelurahan setempat.
"Kami minta temuan ini segera diteliti dan dikoreksi oleh KPU. Kami tidak mau ada polemik di tengah masyarakat," katanya.