REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Teten Masduki menilai sanksi panitia pengawas pemilu (Panwaslu) terkesan politis.
Menurutnya, sanksi yang memotong masa kampanyenya bersama calon gubernur Rieke Diah Pitaloka itu berlebihan.
"Menurut saya sih sanksi tersebut terlalu berlebihan dan politis," kata Teten usai menghadiri acara pentas Musyawarah Budaya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Selasa (19/2) malam.
Pernyataan Teten ini sebagai respons atas sanksi yang diberikan Panwaslu Jabar. Sanksi dari Panwaslu berupa pengurangan dua hari masa kampanye bagi pasangan Rieke-Teten.
Hukuman itu diberikan karena pasangan nomor lima ini membawa Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pada kampanye di Rancaekek Bandung, Ahad (17/2).
''Untuk hal ini, Panwaslu berlebihan dalam menafsirkan undang undang. Soalnya menurut tim hukum kami, Pak Jokowi itu memenuhi undangan karena di hari libur,'' tegasnya.