Rabu 20 Feb 2013 12:56 WIB

Eastpring Gandeng StanChart Pasarkan Reksa Dana Saham

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Reksa dana/ilustrasi
Foto: modernsaver.com
Reksa dana/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Standard Chartered (StanChart) Bank menjadi bank distributor dalam penjualan reksa dana saham Eastpring Investment 'Alpha Navigator.' Ini merupakan produk reksa dana pertama yang diterbitkan Eastpring Investment Indonesia.

General Manager Wealth Management dan Health Consumer Banking StanChart Bank, Lanny Hendra, mengatakan perusahaan sejauh ini sudah menggandeng enam hingga tujuh perusahaan asset management. "Sudah ada 40-50 produk yang sudah dikelola dan Alpha Navigator ini adalah produk baru pertama tahun ini," kata Lanny di Jakarta, Rabu (20/2).

Reksa dana ini memiliki minimal investasi satu juta rupiah per nasabah. Lanny mengatakan StanChart tak membatasi jumlah produk baru yang kemungkinan bisa masuk tahun ini sejauh perusahaan asset management dan produknya berkualitas. StanChart akan melakukan roadshow ke sejumlah kota besar untuk memperkenalkan reksa dana ini.

Chief Marketing Officer Eastspring Investment Indonesia, Anita Abdulkadir, mengatakan reksa dana saham 'Alpha Navigator' ini lebih fleksibel dibanding produk reksa dana lainnya. Akhir-akhir ini, banyak reksa dana yang membatasi diri pada sektor ekonomi atau segmen indeks tertentu, tidak demikian halnya dengan Eastpring. Dalam melakukan pemilihan saham, perusahaan melakukan analisis fundamental, memahami industri dari saham, dan melakukan pemeringkatan saham. Analisis ini dilakukan di regional dan lokal, kemudian akan direkomendasikan 25-35 saham saja.

Sebagai perbandingan, kinerja historis reksa dana ini menunjukkan hasil terbaik di atas performa indeks harga saham gabungan (IHSG). Sejak diluncurkan pada Agustus 2012, hingga akhir Januari 2013, kinerja reksa dana ini mencapai 12,68 persen, dibandingkan IHSG 8,81 persen dalam periode sama. Begitu juga dibandingkan dengan rata-rata kinerja reksa dana sejenis di pasar, yaitu 9,24 persen.

Dalam satu bulan, Alpha Navigator mencatat kinerja 3,64 persen, dibandingkan IHSG 3,17 persen. Dalam tiga bulan, Alpha Navigator mencatat kinerja 5,5 persen, dibandingkan IHSG 2,38 persen. Anita menambahkan, reksa dana saham ini tidak membatasi diri dengan besar kecilnya kapitalisasi perusahaan, melainkan mencarikan saham-saham yang bisa memberikan nilai tambah. "Hingga 18 Februari 2013, reksa dana saham Eastpring membukukan keuntungan 15,50 persen, di atas IHSG 12,28 persen, dan Infovesta Equity Fund Index 12,59 persen," kata Anita.

Chief Investment Officer Eastpring Investment Indonesia, Ari Pitojo,  mengatakan tahun ini merupakan tahun yang tenang bagi nasabah berinvestasi di reksa dana saham. Pasalnya, volatilitas pasar lebih kecil dibandingkan 2012. Selain karena sudah selesainya pemilihan umum di sejumlah negara maju, kebijakan yang diambil bank sentral beberapa negara di seluruh dunia membuat gejolak volatilitas rendah.

Pertumbuhan penjualan perusahaan di Asia dibandingkan indeks sahamnya, di luar Jepang, sangat tinggi. "Ke depan, saham tetap bagus. Salah satu faktornya karena utang Indonesia berbanding pendapatan domestik bruto (PDB) sangat rendah dibandingkan negara lain di dunia," kata Ari. Jadi, pertumbuhan investasi akan mengarah kepada negara-negara yang tetap bisa bertumbuh dengan menggunakan kemampuan modalnya sendiri, bukan mengandalkan utang. Otomatis, negara-negara dunia pasti melirik Indonesia sebagai tempat berinvestasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement