REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu, Riau, melaporkan seorang bayi perempuan berusia sekitar delapan bulan meninggal dunia akibat banjir yang melanda wilayah itu.
"Bayi ini tenggelam di genangan air sekitar rumah orang tuanya tadi pagi (20/2). Menurut laporan warga, korban tinggal bersama orang tuanya di Keluarahan Kepenuhan Tengah, Kecamatan Kepenuhan," kata Kepala BPBD Rokan Hulu, Aceng Herdiana, lewat pesan elektroniknya, Rabu (20/2) malam.
Bayi malang itu, kata Aceng, merupakan anak dari pasangan suami-istri Arington dan Nurmaya. Menurut dia, sejauh ini korban meninggal di Kabupaten Rokan Hulu hanya seorang bayi.
Namun, jika dikalkulasi, hingga Rabu malam, dengan meninggalnya bayi anak warga Rokan Hulu itu, berarti korban meninggal akibat banjir di Provinsi Riau menjadi tiga orang.
Korban meninggal dunia lain akibat banjir di Provinsi Riau adalah Haryanto (18) dan Adi (14). Haryanto ditemukan meninggal setelah terseret arus luapan Sungai Kampar pada hari Ahad (17/2), sementara Adi ditemukan meninggal akibat tenggelam sehari setelah setelah anak Sungai Tapung di Desa Sinama Nenek Kecamatan Tapung Hulu meuluap pada tanggal 8 Februari lalu.
Banjir di Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar telah berlangsung sejak satu pekan terakhir. Beberapa kawasan bahkan masih tergenang air dengan ketinggian maksimal 1 meter. Ribuan warga korban banjir juga dikabarkan masih berada di tenda pengungi mengingat rumah mereka yang masih terendam.