Kamis 21 Feb 2013 10:59 WIB

Pengusaha Cina Tantang Pejabat Renangi Sungai yang Tercemar

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Sungai di Kota Rui’an, Cina, yang tercemar limbah industri.
Foto: IST
Sungai di Kota Rui’an, Cina, yang tercemar limbah industri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penguasaha asal Cina, Jin Zengmin membuat sayembara senilai 200 ribu Yuan (setara 32 ribu dolar AS) bagi masyarakat yang mau berenang di sepanjang sungai utara Cina.

Sayembara itu digelar Jin sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang seakan tidak peduli pada pencemaran sungai akibat buangan industri.

Kemarahan Jin diperlihatkan dalam microblognya Sabtu (16/2) lalu. Ia mengunggah beberapa foto sungai di Kota Rui’an di timur Provinsi Zhejiang yang dipenuhi sampah. Jin juga menyelipkan kalimat menantang Kepala Kantor Lingkungan Hidup Cina, Bao Zhenming agar berenang melintasi sungai tersebut dengan imbalan tadi.

“Plastik-plastik dari pabrik sepatu membuang limbahnya ke sungai ini. Akibatnya warga sekitar tempat itu banyak yang mengidap kanker," ujar Jin seperti dikutip AP, Kamis (21/2).

Publikasi Jin ini membuat publik Cina tersadar pemerintah kurang peduli pada dampak industri terhadap lingkungan. Seperti efek berantai, sebuah forum online juga menawarkan uang tunai senilai 300 ribu Yuan (setara 48 ribu dolar AS) bagi para pejabat departemen lingkungan hidup di Cangnan yang mau merenangi sungai berpolusi.

Pejabat Kota Rui'an yang hanya mau disebut sebagai Chi mengonfirmasi belum mengetahui apakah bosnya, Bao mau menerima tantangan Jin.

Hanya saja kantornya telah mengontak Jin dan mereka telah mengambil sejumlah kebijakan. Termasuk menginstruksikan sejumlah wilayah untuk ikut membersihkan sampah di sungai. Berikut pemberian sanksi jika ada yang membuang sampah di sungai lagi.

“Kita akan berupaya mengontrol sumber polusi dari kegiatan industri,” imbuh Chi.

Tingkat pencemaran akibat industri di Negeri Tirai Bambu ini kian meningkat dan membahayakan masyarakat. Bulan lalu ditemukan sekitar sembilan ton bahan kimia aniline di aliran sungai utara Cina.

Bahan kimia ini ternyata sudah mengontaminasi sumber air bersih di provinsi tetangganya. Kantor berita Xinhua melaporkan, 39 orang dari perusahaan besar bertanggung jawab pada kebocoran pembuangan limbah tersebut. Beberapa pejabat terkait pun telah diskors.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement