Kamis 21 Feb 2013 11:04 WIB

'Kartu Jakarta Sehat Jangan Cuma Pencitraan Politik Jokowi'

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Jokowi membagikan Kartu Jakarta Sehat ke Warga DKI
Foto: Republika/Adhi W
Jokowi membagikan Kartu Jakarta Sehat ke Warga DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX Fraksi Partai Golkar, Poempida Hidayatoellah meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tidak terjebak politik pencitraan.

Program-program yang dijanjikan Jokowi semasa kampanye harus benar-benar terealisasi di masyarakat. "Saran saya Jokowi berhenti menjadikan program kesehatan sebagai pencitraan politik," kata Poempida ketika dihubungi ROL, Kamis (21/2).

Menurut Poempida semestinya Jokowi memahami terlebih dahulu struktur masalah pelayanan kesehatan yang ada. Tanpa hal itu, janji kampanye yang disampaikannya hanya akan menjadi bumerang.

"Jaminan pelayanan kesehatan itu jelas merupakan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana amanat UU Kesehatan dan UU Rumah Sakit," ujar Poempida.

Poempida berpendapat pemerintah harus mencari solusi ketika banyak rumah sakit yang tidak mampu menangani pasien miskin. Sebab, lonjakan 79 persen pasien yang dikeluhkan rumah sakit, tidak dapat dijadikan alasan agar pemerintah lepas tangan dalam pemenuhan kesehatan masyarakat.

Layanan kesehatan menurut Poempida bersifat absolut. Tidak bisa ada tawar menawar atau pun juga dilakukan setengah-setengah.

"Jadi sangat berbahaya jika dijadikan suatu program berbasis pencitraan, misalnya dengan program Kartu Jakarta Sehat," sebut dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement