REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Satu serangan bom bunuh diri mengguncang ibu kota Suriah, Damaskus saat Kamis (21/2). Sedikitnya 35 orang dinyatakan tewas dan 200-an warga cederako. Ini adalah serangan bunuh diri terbesar selama konflik berkecamuk di negara tersebut.
Serangan terjadi di dekat markas utama partai penguasa Partai Baath. Lokasi ledakan juga tidak jauh dari kantor Kedutaan Besar Rusia di Suriah. Pemerintah meyakini, serangan dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan pemberontak.
Televisi pemerintah Al-Ikhbariya menayangkan sebuah video pascaledakan di Distrik Mazraa ini. Satu tayangan menampilkan empat mayat hangus terbakar. Aljazirah juga menayangkan lalu-lalang mobil ambulan dan pemadam kebakaran.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Aljazirah, episentrum ledakan berada di pos pemeriksaan keamanan Kedutaan Rusia. Sebuah mobil memarkirkan kendaraan dekat kawasan steril tersebut. ''Ledakan besar terjadi. Semua terbalik,'' kata dia, Kamis (21/2).
Pejabat Keamanan rezim Bashar Assad mengatakan, setidaknya dua ledakan terpisah terjadi di Distrik Barzeh, timur laut Damaskus. Pengeboman juga terjadi pada Rabu (20/2) di dua titik berbeda. Dua ledakan terjadi di sebuah stadion sepak bola ibu kota. Satu orang tewas dalam insiden tersebut. Sementara di hari yang sama dua ledakan juga menyasar salah satu Istana Presiden.