REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Mahasiswa Relawan Bencana (Maharena) Priangan membuat perahu dari bak mandi dan paralon bekas. Pembuatan perahu tersebut bertujuan untuk membantu dalam evakuasi banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menilai, hasil karya mahasiswa tersebut bisa dikembangkan dan membantu tugas penanggulangan bencana.
Ketua Maharena, Miftahudin, mengatakan ide awal pembuatan perahu tersebut muncul saat melihat warga yang melakukan evakuasi dengan bak mandi. Hanya saja, saat evakuasi tersebut, bak terlihat tidak seimbang. Dari situ, mahasiswa mencoba untuk membuat perahu dari bak mandi bekas, ditambah dengan pemasangan paralon untuk kestabilan perahu.
"Ternyata itu cukup membantu dalam evakuasi. Kemudian kami mengembangkan dengan bahan bekas," ujarnya di Markas Batalyon Zeni Tempur Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (21/2).
Menurutnya, perahu tersebut lebih kuat dibandingkan perahu karet yang sering digunakan dalam evakuasi korban banjir. Sebelumnya, penggunaan perahu karet untuk evakuasi sering terkendala perahu bocor karena terkena pagar besi. "Kalau dengan perahu ini, antibocor dan antipaku, karena bahannya fiber. Berbeda dengan perahu karet, mudah bocor kalau kena paku," kata dia.