Kamis 21 Feb 2013 21:38 WIB

KPK Pastikan Gelar Perkara Hambalang Tak Terganggu

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Johan Budi
Foto: Antara/Reno Esnir
Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelar perkara kasus Hambalang dipastikan akan dilaksanakan Jumat (22/2). Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membentuk Komite Etik terkait pembocoran dokumen di tingkat pimpinan. Meski pun berbarengan, KPK yakin pembentukan Komite Etik ini tidak akan mengganggu gelar perkara kasus Hambalang.

"Komite Etik tidak menghalangi atau mempengaruhi tugas KPK dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, termasuk dalam kasus Hambalang," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP dalam jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, Kamis (21/2).

Menurutnya, tim penyidik kasus Hambalang berbeda dengan tim investigasi. Untuk mencari kebocoran dokumen, kewenangan ada di bawah Deputi Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM).

Ia menegaskan gelar perkara ini akan melihat sejauh mana temuan tim penyidik terkait aliran dana dalam dugaan korupsi dalam proses penganggaran. Ia meminta agar pihak luar KPK tidak berspekulasi dalam pengusutan kasus korupsi di KPK dengan urusan-urusan di luar hukum.

"Dari isu yang beredar di publik, dalam pemberitaan, ini dikait-kaitkan dengan proses politik atau sebuah partai, sama sekali tidak ada kaitannya dengan itu. Tunggu saja hasil gelar perkara besok," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement