REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Dalam sebuah laporan baru, Paus Benediktus XVI dilaporkan memutuskan mengundurkan diri sebagai pemimpin Gereja Katolik karena telah menganalisis kasus skandal seks pasangan sesama jenis dan korupsi di Vatikan.
Pada 11 Februari 2013, Paus Benediktus XVI mengumumkan dia akan resmi mundur dari jabatannya pada 28 Februari. Alasannya, dia tidak lagi mampu melaksanakan tugas karena usia lanjut.
Mengutip sumber tanpa nama, sebuah laporan yang diterbitkan surat kabar Italia, La Repubblica pada Kamis (21/2) waktu setempat, menyebut Paus memutuskan mundur setelah penyelidikan internal gereja dilakukan. Dalam penyelidikan itu dilaporkan tentang serangkaian pemerasan dan seks gay yang tersembunyi di Vatikan.
Dilansir PressTV, laporan tersebut menyatakan tiga kardinal termasuk mantan kepala dinas rahasia Vatikan diminta untuk memverifikasi tuduhan penyalahgunaan keuangan, nepotisme, dan korupsi. Pengungkapan skandal tersebut disebut-sebut sebagai "Vatileaks".
Menurut laporan tersebut, tiga kardinal melaporkan temuan mereka kepada Paus pada 17 Desember 2012 dalam laporan 300 halaman. Laporan itu berisi peta kejahatan dalam tubuh Vatikan.
"Pada hari itu, dengan kertas-kertas di mejanya, Paus Benediktus XVI mengambil keputusan, dia merenungkan begitu lama, " ungkap laporan dalam surat kabar tersebut.
Vatileaks terungkap pada Januari 2012 ketika serangkaian dokumen internal bocor ke media Italia. Setelah kejadian tersebut, Wartawan Italia, Gianluigi Nuzzi memicu perhatian publik dengan sebuah buku berjudul "His Holiness". Buku tersebut menjelaskan perebutan kekuasaan di Vatikan dengan menghadirkan dokumen rahasia dan surat-surat rahasia yang ditujukan dan juga berasal dari Paus serta sekretaris pribadinya.
Pada Mei 2012, otoritas Vatikan menangkap Paolo Gabriele, pelayan Paus karena dicurigai berada di balik kebocoran dokumen tersebut. Dia terancam 18 bulan penjara. Namun, dia kemudian diampuni.
Laporan lain juga muncul di media Italia pada Juni 2012 yang menghubungkan Vatikan dengan kepala mafia Sisilia. Laporan tersebut muncul setelah Kepala Bank Vatikan, Ettore Gotti Tedeschi dipecat di tengah klaim perebutan kekuasaan dan korupsi di Vatikan. Dia diduga melakukan pencucian uang untuk mafia.