Jumat 22 Feb 2013 15:56 WIB

Ingin Jadi Caleg, Harus Populer Dulu

Rep: Dyah Ratna Meta Novi / Red: Mansyur Faqih
Gede Pasek Suardika
Foto: antara
Gede Pasek Suardika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas masih menjadi modal utama untuk menjadi calon anggota legislatif. Di urutan kedua, dibutuhkan kekuatan finansial yang menunjang untuk meningkatkan elektabilitas. Ini karena pemenang pemilu ditentukan semata oleh suara terbanyak.

"Selain populer dan punya uang, caleg harus punya idealisme dan elektabilitas yang bagus," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, Jumat, (22/2).

Kemandirian financial, terang Pasek, memang harus dimiliki oleh caleg. Ini perlu agar caleg saat berhasil duduk di DPR tidak menjadikan DPR sebagai tempat mencari nafkah.

Ia pun menduga pemilu mendatang akan jauh lebih kompetitif dan berkualitas. Karena banyak politisi yang harus bersaing secara ketat di dalam internal partai. 

Selain itu ada juga  tokoh-tokoh masyarakat yang diinginkan oleh masyarakat untuk duduk di DPR yang harus diberi kursi. "Proses seleksi yang ketat akan melahirkan calon legislatif yang lebih berkualitas," papar Ketua Komisi III DPR tersebut.

Ia mengakui, saat ini memang belum banyak caleg yang amanah. Karena calon yang ada masih dalam tahap berkeinginan. Di sisi lain, memang banyak pengusaha yang lolos menjadi anggota legislatif. 

Secara pelan-pelan, ujarnya, semua profesi akan bisa menjadi caleg. Bukan hanya pengusaha yang banyak uang saja yang bisa menjadi caleg. 

"Kami yakin bangunan demokrasi ini pelan-pelan akan membaik karena kami semua akan belajar," cetusnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement