REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas masih menjadi modal utama untuk menjadi calon anggota legislatif. Di urutan kedua, dibutuhkan kekuatan finansial yang menunjang untuk meningkatkan elektabilitas. Ini karena pemenang pemilu ditentukan semata oleh suara terbanyak.
"Selain populer dan punya uang, caleg harus punya idealisme dan elektabilitas yang bagus," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, Jumat, (22/2).
Kemandirian financial, terang Pasek, memang harus dimiliki oleh caleg. Ini perlu agar caleg saat berhasil duduk di DPR tidak menjadikan DPR sebagai tempat mencari nafkah.
Ia pun menduga pemilu mendatang akan jauh lebih kompetitif dan berkualitas. Karena banyak politisi yang harus bersaing secara ketat di dalam internal partai.
Selain itu ada juga tokoh-tokoh masyarakat yang diinginkan oleh masyarakat untuk duduk di DPR yang harus diberi kursi. "Proses seleksi yang ketat akan melahirkan calon legislatif yang lebih berkualitas," papar Ketua Komisi III DPR tersebut.
Ia mengakui, saat ini memang belum banyak caleg yang amanah. Karena calon yang ada masih dalam tahap berkeinginan. Di sisi lain, memang banyak pengusaha yang lolos menjadi anggota legislatif.
Secara pelan-pelan, ujarnya, semua profesi akan bisa menjadi caleg. Bukan hanya pengusaha yang banyak uang saja yang bisa menjadi caleg.
"Kami yakin bangunan demokrasi ini pelan-pelan akan membaik karena kami semua akan belajar," cetusnya.