Jumat 22 Feb 2013 20:40 WIB

Kejati Lampung Siapkan Laporan Perihal Jaksa Mesum

Aparat keamanan saat menggelar operasi pekat (ilustrasi).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Aparat keamanan saat menggelar operasi pekat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Jaksa di Kejaksaan Tinggi Lampung yang diduga berbuat mesum dengan wanita di bawah umur dipastikan akan menerima sanksi pekan depan.

"Tim jaksa senior sedang menyiapkan hasil pemeriksaan jaksa ADH itu, dan nantinya laporan tersebut dikirimkan ke Kejaksaan Agung untuk diberikan sanksi," kata Kepala Kejati Lampung Ajimbar saat ditemui di Bandarlampung, Jumat.

Dia mengatakan, yang dapat memberiksan sanksi terhadap jaksa ADH adalah Kejaksaan Agung, sedangkan Kejati Lampung hanya memberikan hasil pemeriksaan dalam tujuh hari tersebut.

"Kewenangan memberikan sanksi itu ada pada Jaksa Agung, kami hanya memeriksa dan memberikan hasil laporan tersebut. Kami pun tidak mengetahui sanksi apa yang akan diberikan," kata dia lagi.

Menurut Ajimbar, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait dugaan tindakan asusila yang dilakukan jaksa ADH dengan wanita di bawah umur pelajar SMA, SL (17), di sebuah hotel di Kota Bandarlampung.

Kejaksaan telah meminta keterangan, pengelola hotel, perempuan yang bersamanya, Polsek Tanjung Karang Barat (TKB) yang melakukan operasi dan sejumlah pihak lainnya.

Jaksa ADH terjaring operasi pekat oleh Polsek Tanjungkarang Barat di Hotel Grande dengan wanita di bawah umur bernama SL (17) pada 14 Februari 2012 pukul 04.30 WIB.

Kala itu Jaksa ADH tengah diberi tugas untuk memburu Satono, mantan Bupati Lampung Timur, terpidana kasus korupsi APBD Rp 119 miliar yang divonis 15 tahun penjara oleh Mahkamah Agung (MA).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement