Ahad 24 Feb 2013 06:15 WIB

Pertempuran Pecah di Mali Utara

Red: Didi Purwadi
Sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Mali, tergeletak di pos penjagaan di Gao.
Foto: REUTERS
Sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Mali, tergeletak di pos penjagaan di Gao.

REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Pertempuran baru meletus pada Sabtu di utara Mali antara etnis Tuareg dan kelompok bersenjata tak dikenal. Demikian kata sumber-sumber keamanan kepada AFP.

Ini adalah aksi kekerasan terbaru yang terjadi menyusul kehadiran pasukan Prancis di Mali dalam upaya pemberantasan pemberontak. Kehadiran pasukan Prancis mendorong munculnya pejuang-pejuang garis keras di kota-kota besar.

Gerakan Pembebasan Nasional Tuareg Azawad (MNLA) terlibat pertempuran dengan kelompok tak dikenal yang disebut-sebut sebagai 'pejuang Arab'. Pertempuran pecah di dekat kota utara Tessalit dimana pelaku bom mobil bunuh diri menewaskan tiga orang pada Jumat.

Gerakan untuk Keesaan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) mengaku bertanggung jawab atas pemboman di In-Khalil dekat Tessalit. MUJAO mengatakan mereka secara khusus menargetkan MNLA yang telah bekerja sama dengan pasukan Prancis untuk mengusir gerilyawan dari utara Mali.