REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tudingan miring yang menyebutkan adanya intervensi politik terhadap penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi Proyek Hambalang, belum mendapat respons serius dari Partai Demokrat. Sebaliknya, partai besutan SBY ini justru menyarankan agar KPK menjelaskan permasalahan sebenarnya kepada publik.
“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk memberikan tanggapan atas tudingan tersebut,” kata Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Toto Riyanto, di Puri Cikeas, Ahad (24/2) dini hari.
Menurut Toto, partainya dan juga masyarakat, selama ini hanya mendengar dan mengikuti apa yang disampaikan Muhammad Nazaruddin dalam berbagai kesempatan. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu selalu menyebut-nyebut keterlibatan Anas dalam kasus korupsi tersebut.
“Agar masyarakat dapat mengetahui duduk persoalannya, ada baiknya bila KPK menjelaskan berbagai spekulasi itu, sepanjang tidak mengganggu tugas dan pekerjaan KPK dalam menegakkan hukum,” ucapnya.
Terkait “serangan” yang akan atau sedang dilancarkan Anas terhadap partainya, Riyanto enggan memberikan komentar. Ia hanya mengatakan, selama periode kepemimpinan Anas yang relatif singkat, yakni 2,5 tahun, Partai Demokrat kerap dirundung berbagai masalah.
Kendati demikian, ia tak penampik bahwa Anas juga banyak membrikan kontribusi untuk kepentingan partai ini. “Kami sepakat untuk tidak menanggapi serangan Anas, kecuali benar-benar dibutuhkan,” jelasnya.
Menurutnya, yang menjadi prioritas saat ini adalah menjalankan agenda penyelamatan dan penataan kembali partai berlambang bintang mercy tersebut.