REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku tak terlalu khawatir dengan pesta demokrasi yang sedang berlangsung di Jawa Barat pada Ahad (24/2).
"Masyarakatnya lebih matang berdemokrasi selama ini," katanya akhir pekan ini. Menurutnya, dalam sejarah pemilihan di Jawa Barat relatif aman. Ia mengatakan, jarang ditemukan dan terjadi konflik ataupun pertikaian. Gamawan mengharapkan hal tersebut bisa menjadi tradisi yang baik.
"Dalam sejarah pemilihan Jabar itu selalu tidak ada konflik. Saya berharap tidak ada masalah. Jabar sejauh ini bagus dan belum pernaah ada sejarah konflik, pertikaian dalam pilkada," katanya.
Dalam Pemilukada Jawa Barat, ada lima pasangan calon yang berlaga. Nomor 1 pasangan independen, Dikdik Mulyana Arif Mansyur-Cecep NS Toyib; Nomor 2 Irianto MS Syafiuddin (Yance)-Tatang Farhanul diusung Partai Golkar; Nomor 3 Dede Yusuf dan Lex Laksamana yang diusung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra.
Nomor 4. Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar yang maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai Bulan Bintang (PBB) dan partai Hanura; dan, Nomor 5. Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki yang diusung PDI Perjuangan.